Kamis, 12 Maret 2015

Long Story Behind This Life


Sebenernya tulisan ini gue copy-paste dari blog orang yang gue sayang dan telah menjalani hubungan bersama-sama selama Lima tahun Sepuluh bulan, ceritanya hampir sama yang ada ditulisan dia dengan apa yang gue alamin sekarang, yang membedakan adalah dimana kejadian yang dia alami disaat hubungan kita kurang lebih baru Satu tahun dan yang gue alami saat ini sudah berjalan Lima tahun Sepuluh bulan...


Ceritanya ngga ada yang gue edit kok, karena apa yang dia alami dan gue alami sekarang bener-bener sama, mungkin sekarang mungkin gue sudah ngga ada artinya lagi bagi kehidupan dia dan tinggal gue sendiri disini buat memperbaiki kesalahan yang telah gue lakukan hingga dia memutuskan pergi ninggalin semua yang telah kita bangun dan cita-citakan saat itu

Ini yang ditulis saat gue nyakitin dia dulu >>>

[ sudah cukup lama hal ini ada di kehidupan gue, tapi ruang lingkup gue yg buat hal ini terungkit lagi dan lagi. mungkin memang yg dinyatakan sebagia dengan the world is a narrow atau mungkin memang kita yg terlalu banyak mengenal orang !!!

yah, bermula dari satu tahun yg lalu, gue terlalu terpuruk dengan masalah antara gue dan dia
beberapa kali pertemuan, rasanya cukup untuk kita saling kenal satu sama lain, dan menyatakan perasaan suka. Banyak banget yang udah gue laluin bareng sama dia hanya dalam kurun waktu sesempit itu. Bahkan, setiap kenangan foto yang ada di folder gue membuat gue tersenyum dibalik kesedihan gue. Kesedihan itu bukan berasal dari hubungan gue saat itu. Tapi karena hubungan ini berakhir tanpa alasan yg jelas dan adanya orang lain.

Penyesalan buat gue karena gue sendiri ngga bisa mempertahankan dia, memohon untuk tetap disamping gue. Saat itu, dengan melihat semua gambarnya bersama pasangannya sekarang, gue masih suka bilang "kenapa bukan gue yg ada disitu". Tapi ada rasa bahagia bercampur kemarahan yang gue rasakan melihatnya bersama kekasih barunya, Keputusan untuk terus moving on saat itu malah menjadi boomerang buat gue. Rasanya kaya jatuh dari tebing yg tinggi dan masuk ke jurang penuh duri.Tapi ternyata, sakit hati yang gue rasakan ga berhenti sampai situ. Gue juga harus bisa kuat mendengarkan berjuta alasan yang dia katakan ke semua orang disekeliling dia untuk tetap menjaga nama baiknya. Gue cuma bisa terdiam, dan ngga tahu cara apalagi yg harus gue lakukan saat itu.

dari dukungan banyak pihak, keputusan moving on adalah keputusan terbaik buat gue. dan gue putuskan terima tawaran papa untuk pindah ke bandung dan ngelanjutin ke universitas di bandung. mungkin saat itu orang tua gue tahu alasan terbesar gue untuk terima tawaran itu. tapi tetap keputusan moving on gue salah besar.

sampainya gue di kehidupan baru di bandug, gue malah ketemu banyak orang yg satu daerah bahkan satu SMA dengan kekasih barunya itu. dan semua cerita mereka membuat gue tau akan dirinya yg sebenarnya dan kembali mengingat hal yg saharusnya sudah gue hapus dalam-dalam. dan ternyata gue masih belum bisa melupakan dia yg selama ini ada di samping gue. selalu menunggu dan berharap. bisa dibilang gue udah kaya "mayat hidup" yg ngga tau mau ngapain di dunia manusia. terus gue laluin kehidupan gue dengan begitu aja dengan kabar yg gue dengar tentang mereka dari banyak pihak. meskipun begitu gue tetap harus lanjut dengan apa yg gue fokusin sekarang.

entah apa yg buat dia kembali menghubungi gue dengan berbagai sms nyasarnya yg terkadang marah-marah tanpa alasan. yah, itulah dia.. gue cuma berharap yg terbaik dengan hubungan dia yg baru pada saat itu. dan gue cumabisa terus berharap dia bisa tahu apa yg gue rasakan waktu itu.

biar gimanapun juga ini sudah cukup lama gue alamin, semoga bisa menjadi kenangan dan pelajaran berharga buat gue.. ]


Terima kasih untuk semua kenangan yang indah saat kita bersama - Love You -